Kedua orang gadis itu
melaporkan apa yang telah dialaminya kepada ayah mereka di rumah. Ayah mereka
yaitu Nabi Syu"aib memerintahkan kepada anak gadisnya untuk mengundang Musa
ke rumah mereka.
Musa memenuhi
undangan itu. Keluarga itu senang melihat kedatangan Musa, sikapnya sopan dan
tampak sekali jika ia seorang pemuda berpendidikan dari kalangan bangsawan....
Musa kemudian
menceritakan peristiwa yang membuatnya terusir dari negeri Mesir. Nabi Syu'aib
kemudian menyarankan agar Musa tinggal di rumahnya supaya terhindar dari
orang-orang Fir'aun.
Atas saran anaknya.
Nabi Syu'aib kemudian bermaksud mengawinkan Musa dengan salah seorang putrinya.
Musa diminta bekerja menggembalakan ternak-ternak Nabi Syu'aib selama delapan
tahun. ltu adalah syarat atau mas kawinnya, Musa setuju malah ia
menggenapkannya menjadi sepuluh tahun untuk mengembalakan ternak Nabi Syu'aib.
Musa menjalani masa
perjanjiannya dengan Nabi Syu'aib dengan sabar. Selama itu nampaklah bagi
keluarga Syu'aib bahwa Musa adalah pemuda kuat, perkasa, jujur dan dapat
dipercaya. Tak salah jika Nabi Syu'aib mengambilnya sebagai menantu.
Musa sangat bahagia
hidup bersama istrinya. Nabi Syu'aib juga merasa lega karena anaknya mendapat
pelindung yang dapat dipercaya. Setelah bertahuntahun hidup di negeri Madyan
dengan istrinya, pada suatu hari Musa ingin kembali ke Mesir.
Tags
: cerita kisah
islami, kisah islam, sejarah nabi
muhammad, cerita cerita
nyata, cerita islam, kisah islami, kisah cerita
islam, cerita islami, kisah
mengharukan cinta, teladan islam, kisah nyata
islami, kisah
inspiratif islami, kisah
inspirasi islami, kisah teladan
islam, kisah hikmah
islami, cerita nabi, kisah kisah
islami, kisah anak
islami, cerita cerita
nabi, cerita kisah
nabi, cerita
sejarah nabi, teladan islam, kisah teladan, kisah islam, kata kata
mutiara, kata mutiara
mutiara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar