Musa
kemudian melemparkan tongkatnya. Mendadak berubah menjadi ular yang merayap ke
arah Fir'aun. Fir'aun lari ketakutan dan minta agar Musa menangkap ularnya
lagi.
Begitu
ditangkap ular itu berubah menjadi tongkat lagi. "Adakah bukti kebenaranmu
yang lain?" tanya Fir'aun....
Musa
kemudian memasukkan tangannya ke dalam baju dan ketika dikeluarkan lagi tangan
itu menjadi putih cemerlang, menyilaukan mata Fir'aun dan para pejabatnya.
Meski
mu'jizat Nabi Musa telah dikeluarkan Fir'aun tetap belum percaya. Ia mengira
Musa telah mengeluarkan ilmu sihir, maka ia hendak mengumpulkan semua ahli-ahli
sihir di seluruh kerajaan Mesir untuk bertanding melawan Nabi Musa.
Tantangan
itu disampaikan kepada Musa dan sudah ditentukan waktunya pula. Musa
menyanggupi tantangan itu.
Pada
hari yang telah ditentukan berkumpullah para ahli sihir di tempat yang telah
ditentukan pula. Rakyat turut menyaksikan pula adu kepandaian sihir itu.
Setelah
semua berkumpul, Fir'aun memberi aba-aba agar pertandingan dimulai. Musa
mempersilahkan para ahli sihir andalan Fir'aun untuk menampilkan kebolehan
lebih dahulu. Mereka melemparkan tali dan tongkat-tongkatnya. Tak lama kemudian
tali-tali dan tongkat yang mereka lemparkan itu berubah menjadi ular, jumlahnya
ribuan ekor. Fir'aun tertawa bangga menyaksikan kebolehan ahli sihirnya. Rakyat
banyak yang terkagum-kagum.
Dengan
tenang Nabi Musa melemparkan tongkatnya, tongkat itu segera berubah menjadi
ular yang sangat besar dan langsung memakan ular-ular ahli sihir Fir'aun.
Dalam
waktu singkat ular-ular ahli sihir itu habis ditelan ular Nabi Musa. Para ahli
sihir itu terbelalak heran. Apa yang ditampilkan Nabi Musa bukanlah sihir
seperti yang mereka pelajari dari setan. Sadar akan hal itu para ahli sihir
semua berlutut dan menyatakan diri menjadi pengikut ajaran Nabi Musa. Mereka
bertaubat dan hanya akan menyembah Allah saja.
Fir'aun
murka melihat pembelotan ahli sihir yang telah bertaubat itu. Ia mengancam akan
menyiksa para ahli sihir itu dengan siksaan di luar batas perikemanusiaan.
Namun para ahli sihir itu tiada merasa takut, mereka tetap memilih menjadi
pengikut Nabi Musa.
Sejak
saat itu terdapat dua aliran di Mesir. Yang pertama mereka menyembah Fir'aun
dan yang kedua para pengikut Nabi Musa.
Namun
para pengikut Nabi Musa makin lama makin banyak jumlahnya, sebab ajaran Nabi
Musa sangat jelas dan mereka dihormati sebagai makhluk Tuhan sama seperti
lainnya. Tidak demikian dengan Fir'aun yang selalu bertindak bengis dan kejam.
Tags : cerita kisah
islami, kisah islam, sejarah nabi
muhammad, cerita cerita
nyata, cerita islam, kisah islami, kisah cerita
islam, cerita islami, kisah
mengharukan cinta, teladan islam, kisah nyata
islami, kisah
inspiratif islami, kisah
inspirasi islami, kisah teladan
islam, kisah hikmah
islami, cerita nabi, kisah kisah
islami, kisah anak
islami, cerita cerita
nabi, cerita kisah
nabi, cerita
sejarah nabi, teladan islam, kisah teladan, kisah islam, kata kata
mutiara, kata mutiara
mutiara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar