Pertama-tama
perkenankan saya memperkenalkan diri sebagai salah satu ummatmu yang sangat
bangga dan bahagia terlahir sebagai orang Islam. Dan pada kesempatan ini saya
berterima kasih atas perjuangan dan pengorbanan yang Rasulullah lakukan demi
menyampaikan risalah agama terbaik ini kepada kami, sehingga Al Qur'an dan
Sunnahmu telah berada sangat dekat dengan kami, bahkan di ruang kamar pribadi
kami sekalipun.
...
Wahai
kekasih Allah, Saat ini kami beserta 80an rombongan haji lain tengah menempuh
perjalanan dari Mekkah menuju Madinah, persis seperti perjalanan hijrahmu pada
zaman penyebaran Islam masa itu. Bedanya, kami datang dengan bus berAC, lengkap
dengan makanan dan minuman yang cukup, pakaian bagus trus pake HP lagi!
Sejauh
mata memandang, gurun pasir tandus dan panas, sudah mampu kami bayangkan betapa
kerasnya tekadmu beserta para sahabat menerjang berbagai cobaan.
"Jalan
kaki 420 km, pake bus menempuh waktu 6 jam" ujar pengumuman yang kudengar
dari pemandu di bus. Berapa lama yang kau butuhkan jika berjalan kaki ya
Rasulullah? Pastilah bukan waktu yang sedikit.
Sepanjang
pengetahuanku, di Madinah kau bangun kejayaan Islam melalui pergerakan ekonomi,
sosial dan budaya yang berawal dari didirikannya masjid dan pasar sebagai
gerakan pertama. Wah, sungguh engkau seorang yang cerdas dan visioner. Karena
saat ini jika ingin maju, gerakan ekonomilah yang menjadi prioritas utama. Tapi
sayang tidak diimbangi dengan gerakan moral dan akhlak yang bersumber dari
masjid.
Tahukah
kau kami berasal dari Indonesia? Negeri yang berlimpah ruah kekayaannya dan
berpopulasi Islam terbesar di DUNIA. Wah, dari Arab kau lahir, ummatmu justru
terbesar di negara kami.
Namun
tahukah kau Ya Rasulullah? Di negara kami masih banyak orang miskin, korupsi
bisa diatur via telepon, orang-orangnya senang bertikai bahkan wanita-wanitanya
senang mengumbar keseksian di depan jutaan mata pria melalui media bernama
televisi...
Sedihkah
kau Ya Rasulullah? Yakin airmatamu menetes seperti saat ajalmu menjelang kau
berucap "Ummatii...umma tii...- Ummatku...Ummat ku..."
Apa
yang kau saksikan waktu itu Ya Rasulullah ?
Bayangan
masa depan ummatmu di Indonesiakah ?
Wahai
Al Amin yang dicintai Allah, kini bus kami semakin mendekat, tanganku yang
kecil ini ingin menghapus air matamu..
Tunggu
aku di Raudah ya... tempat biasanya kau berkhotbah di tengah Masjid Nabawi
rumahmu...
Konon, saat khutbah terakhirmu menjelang kematianmu, kau tinggalkan 3 pesan penting bagi kami.
Konon, saat khutbah terakhirmu menjelang kematianmu, kau tinggalkan 3 pesan penting bagi kami.
1.
Dirikan shalat
2.
Tunaikan zakat
3.
Jauhi riba
Demi
Allah kecintaanmu dan tempat bergantung kami, ingin kuhibur dirimu melalui apa
saja yang bisa kami lakukan agar sahabat kami, keluarga kami dan kenalan kami
berkenan meninggalkan riba karena cintanya kepadamu. Menegakkan shalat karena
kerinduannya kepadamu dengan hanya mengharapkan ridho Allah SWT.
Semoga Bermanfaat!
Tags : ceritakisah
islami, kisah
islam, sejarah
nabi muhammad, cerita
cerita nyata, cerita
islam, kisah
islami, kisah
cerita islam, cerita
islami, kisah
mengharukan cinta, teladan
islam, kisah
nyata islami, kisah
inspiratif islami, kisah
inspirasi islami, kisah
teladan islam, kisah
hikmah islami, cerita
nabi, kisah
kisah islami, kisah anak
islami, cerita
cerita nabi, cerita
kisah nabi, cerita
sejarah nabi, teladan
islam, kisah
teladan, kisah
islam, kata kata
mutiara, kata mutiara
mutiara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar