Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...
Pada hari selasa tanggal 20 Rabi’ul
Awal 1422 H, aku berangkat ke tempat kerjaku jam tujuh pagi dan seperti biasa
kembali sekitar setengah jam sebelum shalat Ashar, lalu menyantap makan siang
dengan cepat. Tiba-tiba telepon berdering dan ternyata penanggung jawab tempat
memandikan mayat yang dekat dari rumahku memintaku membantunya memandikan mayat
agar dapat dishalatkan setelah shalat Ashar. Sementara waktu shalat Ashar
tinggal lima menit lagi.....
Dengan memohon pertolongan dari
Allah, aku segera pergi ke tempat tersebut dan sampa di sana tepat saat muadzin
mulai mengumandangkan adzannya. Ini bukanlah kali pertama aku memandikan
jenazah. Namun yang mendorongku untuk menuliskan kejadian kali ini dikarenakan
kondisi mayat yang aku saksikan sendiri dengan mata kepalaku ini.! Kita
bermohon kepada Allah semoga menganugrahkan kita Khusnul Khatimah.
Aku masuk ke tempat pemandian mayat. Mereka telah menurunkan mayat dari kendaraan sebelum aku sampai di tempat. Saat itu bau yang sangat busuk memenuhi tempat tersebut padahal mayat tersebut ditutup sangat rapat.
Aku masuk ke tempat pemandian mayat. Mereka telah menurunkan mayat dari kendaraan sebelum aku sampai di tempat. Saat itu bau yang sangat busuk memenuhi tempat tersebut padahal mayat tersebut ditutup sangat rapat.
Kemudian kami membuka penutup dan
aku melihat jasadnya berwarna putih kekuning-kuningan. Yang membuatku agak
terkejut adalah ketika aku melihat kepala dan wajahnya. Aku melihat wajahnya
menghitam menghadap ke kiri. Ketika memandikannya, kami berusaha untuk
meluruskan wajah dan lehernya ke arah yang normal atau menghadapkannya ke arah
kanan, namun tak seorang pun yang dapat menggerakkannya karena lehernya sudah
terlanjur kaku.
Setelah selesai memandikan dan
mengkafankannya, aku dan tiga orang yang kekar mengusungnya lalu meletakkannya
di keranda untuk di bawa ke masjid yang berjarak sekitar 100 m. Beban jenazah
yang sangat berat membuat tanganku seakan-akan terputus-putus dan punggungku
terasa sakit. Aku memuji Allah ketika kami berhasil membawanya ke tempat tujuan
yaitu masjid. Ketika kami sampai, pada saat itu juga imam menyelesaikan shalat
Ashar kemudian menshalatkan mayat tersebut. sementara aku tidak sanggup
melaksanakan shalat karena bayangan yang menakutkan yang aku lihat tadi masih
terbayang. Aku bertanya dengan salah seorang temannya tentang kabar si mayat.
Mereka mengatakan bahwa ia adalah
seorang dokter dan usianya sudah mendekati 50 tahun. Lalu aku bertanya kepada
mereka tentang bagaimana dia meninggal? Mereka menjawab, "Kemarin malam
ketika berada di kamar mandi, tiba-tiba ia mendapat serangan jantung sehingga
terjatuh dan tewas seketika. Semoga Allah menganugerahkannya Khusnul Khatimah.
Aku tidak bertanya banyak tentang
bagaimana shalatnya dan lain-lain karena khawatir nanti terlontar dariku ucapan
yang membuka aibnya. Aku kembali ke rumahku dengan bayangan yang aku lihat.
Keringatku bercucuran dan ada ganjalan di hatiku kala melihat kondisi lelaki
tersebut.
Pemandangan seperti ini menjadikan
aku untuk senantiasa introspeksi diri dan aku berharap kepada mereka yang
membaca kisah ini juga berusaha kembali untuk introspeksi diri dan taubat
kepada Allah dengan menjauhkan segala kemaksiatan karena ini merupakan penyebab
Su'ul Khatimah. Boleh jadi anda mati dalam berbuat maksiat sehingga menjadi
anda orang yang merugi di dunia dan di akhirat.
Aku bermohon kepada Allah agar menganugerahkan
Khusnul Khatimah kepadaku dan kepada kalian semua dan meraih surga serta
selamat dari neraka.
Tags : cerita kisah islami, kisah islam, sejarah nabi muhammad, cerita cerita nyata, cerita islam, kisah islami, kisah cerita islam, cerita islami, kisah mengharukan cinta, teladan islam, kisah nyata islami, kisah inspiratif islami, kisah inspirasi islami, kisah teladan islam, kisah hikmah islami, cerita nabi, kisah kisah islami, kisah anak islami, cerita cerita nabi, cerita kisah nabi, cerita sejarah nabi, teladan islam, kisah teladan, kisah islam, kata kata mutiara, kata mutiara mutiara
astagfirulloh...
BalasHapusRien Juli@semoga bisa ambil hikmahnya...
HapusSemoga dapat menjadi i'tibake. Amin ya Robbal alamin.
BalasHapus