Kasih
ibu kepada beta .. Tak terhingga
sepanjang masa, ..
Sepenggal
lirik lagu di atas kiranya sangat cocok dalam mengambarkan kasih dan sayang
seorang ibu kepada anaknya.
Coba
mari kita kembali merenung sejenak, sudah berapa tahun kita hidup di dunia ini
dan sudah berapa banyak kita membalas tulus kasih seorang ibu?
Apakah
kita hadir ke dunia ini begitu saja? Jawabannya tentu saja “tidak”. Ada sesosok
pribadi yang telah rela mempertaruhkan nyawanya, sehingga kita bisa menghirup
udara segar di bumi Allah yang elok ini. Yah, dialah “ibu”......
Seorang
wanita berjuta kasih. Lewat pengorbanan dan perjuangan beliau kita bisa
mengecap manisnya madu kehidupan. Bukan hanya darah, tetesan air mata dan juga
peluh kesakitan, namun juga untaian do’a dan harapan disenandungkan untuk
kesejahteraan dan kebahagian kita, anaknya.
Jangan
kita mengira kalau perjuangan dan pengorbanan itu dimulai hanya dari semenjak
kita lahir saja. Perlu kita sadari bersama, bahwa pengorbanan dan perjuangan
itu sudah dimulai jauh sebelum tangisan pertama kita terdengar. Ya sembilan
bulan sebelum itu seorang ibu telah mengandung dan membawa kita kemana-mana
dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Belum
lagi ketika melahirkan kita, seorang ibu harus bersabung nyawa antara hidup dan
mati. Sungguh sebuah pengorbanan yang sangat luar biasa. Hanya wanita yang
tangguh dan memiliki cinta kasih yang luar biasa yang mampu menjalani dan
melewati itu semua.
Cinta
kasih itulah yang telah membuat seorang ibu mampu memikul beban yang luar biasa
itu. Rasa itu jugalah yang telah membuat ibu sanggup menahan penat, lelah dan
berjuta rasa tidak nyaman yang mendera ketika mengandung dan melahirkan kita.
Hari
itu kita telah dilahirkan. Kelahiran kita disambut dengan suka cita oleh orang
yang ada di sekeliling kita. Sesosok manusia munggil nan lucu telah lahir dari
rahim seorang wanita yang tangguh dan penuh kasih sayang−dialah ibu kita−.
Penat dan lelah serta rasa sakit seketika hilang ketika mendengar tangisan
pertama kita, anaknya yang kelak diharapkan akan membawa sejuta harapan dari
beliau.
Sesaat
setelah, itu sang ibu segera memberikan ASI pertamanya kepada kita. Ketika
itulah kita akan meresakan hangatnya aliran cinta dan kasih sayang dari seorang
ibu yang tidak akan mungkin terbalas sampai kapanpun. Seiring dengan kelahiran
kita, itu artinya perjuangan dan pengorbanan seorang ibu yang lebih berat akan
segera dimulai kembali.
Waktu terus saja berjalan, kita telah tumbuh menjadi seorang bayi yang mungil dan lucu. Seorang ibu begitu telaten merawat kita dengan penuh cinta dan kasih sayang yang tulus dan tak tergantikan. Ibu rela mengurangi waktu tidurnya demi kenyamanan tidur kita, anaknya terkasih.
Waktu terus saja berjalan, kita telah tumbuh menjadi seorang bayi yang mungil dan lucu. Seorang ibu begitu telaten merawat kita dengan penuh cinta dan kasih sayang yang tulus dan tak tergantikan. Ibu rela mengurangi waktu tidurnya demi kenyamanan tidur kita, anaknya terkasih.
Seekor
nyamukpun tidak direlakan oleh ibu untuk hinggap dan menggigit tubuh kita.
Ketika kita menangis, ibu pun dengan sigap mencari sebab kenapa kita menangis.
Apakah kerena lapar dan haus atau karena popok anaknya basah dan harus diganti?
Ah, sungguh luar biasa kasih sayangmu ibu.
Ibu
adalah wanita yang hebat. Bahkan sangat hebat dan luar biasa. Tidak ada satu
katapun yang pantas dan bisa untuk melukiskan kehebatan kasih sayang seorang
ibu. Ibu adalah sosok pribadi yang pemberi. Seorang pemberi tanpa pamrih dan
selalu diiringi dengan hangatnya kasih sayang. Mulai dari do’a, pengorbanan
yang tulus, tenaga, fikiran, waktu, harta benda dan juga air mata telah
diberikan oleh seorang ibu kepada kita.
Hanya
satu harapan beliau, yaitu supaya kita−anak-anaknya− bisa bahagia dan hidup
sejahtera. Sederhana bukan? Ya, tapi tidak dengan pengorbanan ibu untuk kita,
pegorbanan beliau sungguh luar biasa. Kadang agar kita bahagia, tidak jarang
seorang ibu harus mengabaikan kebahagiaan untuk dirinya sendiri.
Ketika
kita sudah memasuki usia sekolah dan baru saja belajar untuk menulis dan
membaca. Seorang ibu dengan begitu sabar dan penuh kasih sayang mendampingi
kita dalam mengeja setiap huruf yang kita baca. Ibu juga dengan begitu telaten
mengajarkan tangan kita untuk mengukir setiap goresan angka dan huruf di atas
lembaran kertas putih. Hal itu terus berlangsung hingga kita pandai dan lancar
membaca serta menulis.
Tidak
terasa waktu begitu cepat berputar dan berlalu. Kita, bayi mungil nan lucu tadi
telah tumbuh menjadi sesosok pribadi yang dewasa. Sekian tahun sudah berlalu
semenjak tangisan pertama kita terdengar. Selama itu pula kita telah dibesarkan
dan dididik dengan hangatnya sentuhan cinta dan kasih sayang dari seorang ibu.
Bahkan
sampai saat sekarang ini kita tetap saja merasakan hangatnya aliran kasih
sayang ibu itu. Kasih sayang yang tidak akan pernah habis sampai kapanpun.
Kasih sayang seorang ibu kepada kita ibarat matahari yang tiada jemu menyinari
hamparan bumi Allah ini. Mengingat begitu besarnya jasa dan kasih sayang
seorang ibu kepada kepada kita, rasanya tidak berlebihan Allah Tuhan Yang Maha
Agung menganjar jasa beliau dengan meletakkan surga di bawah telapak kaki ibu.
Agar kita tidak lupa dan durhaka kepada beliau.
Begitu
besar cinta, kasih dan sayang seorang ibu kepada kita. Apakah masih ada alasan
buat kita untuk melukai hatinya? Apakah masih ada alasan bagi kita untuk tidak
membahagiakan beliau? Tanyalah hati kecil kita masing-masing, dan jawablah
dengan jujur setulus hati.
Mulai
hari ini mari kita berkomitmen untuk tidak akan melukai hati seorang ibu. Mulai
saat ini mari kita berjanji untuk tidak akan membuat seorang ibu meneteskan air
mata, akibat luka karena sayatan pisau perbuatan buruk kita.
Mulai
detik ini mari kita tingkatkan bakhti kita kepada ibu, orang yang telah
melahirkan kita. Ketika beliau sudah tiadapun kita masih harus berbakti melalui
do’a. Do’a seorang anak yang shaleh.
Ingatlah,
Kasih ibu itu sepanjang jalan dan sepanjang masa,….
"Terimakasih
Ibu, engkau telah memberiku pelajaran yang sangat berharga, bahwa hidup harus
dihadapi dengan ketenangan jiwa dan terutama penyerahan diri kepada Tuhan Sang
Pencipta"
Semoga
Bermanfaat!
Tags : cerita kisah islami, kisah islam, sejarah nabi muhammad, cerita cerita nyata, cerita islam, kisah islami, kisah cerita islam, cerita islami, kisah mengharukan cinta, teladan islam, kisah nyata islami, kisah inspiratif islami, kisah inspirasi islami, kisah teladan islam, kisah hikmah islami, cerita nabi, kisah kisah islami, kisah anak islami, cerita cerita nabi, cerita kisah nabi, cerita sejarah nabi, teladan islam, kisah teladan, kisah islam, kata kata mutiara, kata mutiara mutiara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar