Laman

Teladan Islam | Keutamaan Berbakti Kepada Orang Tua (3)


Di dalam kitab "Syu'abul Iman", Imam Baihaqi meriwayatkan sebuah hadits yang bersumber dari Umar bin Hammad. Dia mengatakan bahwa, ada seorang laki-laki bercerita kepadanya, bahwa sahabat Ali bin Abi Thalib dan Umar bin Khaththab baru saja selesai melakukan ibadah Thawaf. Tiba-tiba bertamu dengan seorang Arabi yang mendengus kelelahan karena menggendong ibunya...

Orang Arabi itu berkata pelan : "Aku kendaraan ibuku, tidak akan lari walau tanpa kendali, bila kendaraan lain takut dan ngeri, aku tidak akan takut dan tidak ngeri, sungguh sangat besar jasanya, dia telah mengandung, menyusuiku, membelai, menyayangi, hingga tumbuh dewasa." 

Kemudian Arabi itu berseru : 

Yang artinya : "Ya Allah, aku penuhi segala panggilan-Mu."

Menyaksikan adegan yang sangat dramatis, Ali bin Abi Thalib kemudian berkata : "Wahai Abi Hafsin, marilah kita kembali berthawaf bersamanya. Semoga rahmat Allah senantiasa dicurahan kepada kita."

Umar bin Khaththab pun memenuhi ajakan Ali bin Abi Thalib. Dan orang Arabi itu kemudian masuk Masjidil Haram melakukan thawaf sambil menggendong ibunya. Dan kata-kata di atas di ulang dengan nada suara yang menyentuh hati setiap insan yang mendengarnya. 

Maka Ali bin Abi Thalib membalas dengan kata-kata yang pelan dan datar : "Bila kepada ibumu engkau berbakti, maka Allah SWT yang paling bersyukur. Dia membalas amal baktimu dengan pahala yang amat besar, sekalipun amal yang engkau lakukan amat sangat sedikit."

Di dalam hadits yang diriwayatkan dari Anas ra. disebutkan bahwa ada seorang yang datang kepada Nabi Muhammad SAW lalu berkata : "Wahai Rasulullah, aku ingin ikut berjihad, akan tetapi aku tidak mampu melakukannya (barang kali orang ini sangat lemah atau anggota badannya ada yang cacat, sehingga ia berkata bahwa ia tidak mampu berjihad)."

Mendengar itu Nabi Muhammad SAW bertanya kepadanya : "Apakah orang tuamu masih hidup?." Orang itu menjawab : "Ya, Ibuku masih hidup." Kemudian Rasulullah bersabda : "Bertaqwalah kepada Allah SWT dalam hal melayani dan mentaati ibumu. Jika engkau melakukan ini, engkau dianggap melakukan haji, umroh, dan berjihad. Jika ibumu memanggilmu, bertaqwalah kepada Allah SWT dalam hal mentaatinya, engkau jangan mendurhakainya dan layanilah ia dengan sebaik-baiknya."

Dari sanad Ibnul Al-Jauzi, dikatakan bahwa Umar melihat seorang laki-laki yang membawa ibunya dengan diikat pada punggungnya. Dia melakukan thawaf di Baitullah, lalu berkata : "Aku membawa ibuku dan dialah yang membawa diriku di waktu aku masih kecil. Dialah yang menyusuiku dengan air susunya beberapa kali."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar