Anak
adalah amanat dari Allah swt bagi para orangtua. Sebagaimana amanat yang lain,
orangtua juga akan dimintai pertanggung jawabannya kelak atas anak yang telah
dianugerahkan kepadanya. Bersih dan kotornya akhlak seorang anak di masa yang
akan datang, adalah menjadi tanggung jawab orangtuanya di masa kini dan nanti.
Mengenalkan
anak pada Islam, mendidik mereka secara
Islam dan menanamkan ilmu-ilmu Islam kepada anak harus dilakukan sejak usia
dini.
......
Pada
usia dini, seorang anak akan lebih mudah untuk menerima perubahan ketimbang
ketika ia telah dewasa. Dan pada usia
dini itulah, masa pembentukan jati diri, pola pikir dan watak sang anak sedang
berproses.
Dalam
masa pembentukan itulah, orangtua hendaknya memberikan perannya secara optimal.
Orangtua harus mampu memberikan pengaruh positif kepada sang anak. Isilah kepala, hati dan jiwa anak-anak yang sedang dalam proses pembentukan
tersebut dengan nilai-nilai Islam yang luhur. Orang tua harus dapat menjadi
filter bagi berbagai unsur negatif yang dapat merusaknya. Jangan sampai sang
anak justru memperoleh pengaruh-pengaruh negatif dari luar.
Islam
telah mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa memberikan pendidikan Islam
kepada anak dan keluarga mereka. Karena hanya dengan jalan itulah, maka anak
dan keluarga akan mengenal Allah SWT, beriman kepada-Nya, dan beribadah
kepada-Nya.
Hanya dengan mendidik anak dan keluarga dengan cara Islam maka insya Allah ia dan keluarganya akan selamat dari siksa api neraka kelak.
Hanya dengan mendidik anak dan keluarga dengan cara Islam maka insya Allah ia dan keluarganya akan selamat dari siksa api neraka kelak.
Allah
SWT berfirman di dalam Al Quran yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah SWT terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim (66): 6)
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah SWT terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim (66): 6)
Ayat
di atas jelas sekali menggambarkan mengenai perintah kepada setiap manusia
untuk mengajarkan dan menanamkan Islam kepada anak keturunan mereka, agar
mereka dapat selamat dari api neraka. Tanpa mengenal dan memperdalam Islam,
maka manusia tidak akan dapat mengenal Allah SWT.
Tanpa mengenal Allah SWT, maka manusia tidak akan beriman dan beribadah kepada Allah SWT.
Tanpa mengenal Allah SWT, maka manusia tidak akan beriman dan beribadah kepada Allah SWT.
Dan
dengan demikian, mereka pun tidak akan selamat dari siksa api neraka. Mereka
akan menjadi manusia yang jahil dan kufur. Maka, teramat pentinglah bagi setiap
manusia untuk mengajarkan dan menanamkan Islam dalamdiri dan anak keturunan
mereka, serta dengan terus memperdalam pengetahuan tentang ilmu-ilmu Islam.
Dengan
mengajarkan dan menanamkan Islam kepada anak-anak sejak dini, tentunya akan
lebih mempermudah mereka untuk mengetahui “Kenapa mereka diciptakan..? Allah
SWT berfirman, yang artinya:
“Dan
aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah
(menyembah) kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariat (51): 56)
Islam
telah mengajarkan kepada manusia melalui firman Allah swt di atas, bahwa tujuan
diciptakannya manusia tidak lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah SWT.
Maka, tugas bagi manusia adalah beribadah kepada Allah SWT semata.
Maka, tugas bagi manusia adalah beribadah kepada Allah SWT semata.
Dengan
mengajarkan Islam sejak dini, maka anak akan lebih mudah untuk mengetahui dan
menyadari tugas-tugas kehidupannya. Tidak ada lagi bagi mereka alasan untuk
membuang-buang waktu dengan kemaksiatan atau hal-hal yang mubazir.
Tidak
ada lagi kecintaan yang berlebihan kepada sesuatu selain Allah swt dan
Rasul-Nya. Karena mereka mengerti konsekuensi yang akan mereka terima jika
berani meletakkan cinta melebih kecintaan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
“Katakanlah: ‘Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.’ Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (QS. At Taubah (9): 24)
“Katakanlah: ‘Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.’ Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (QS. At Taubah (9): 24)
Islam
telah mengajarkan kepada umatnya untuk mendidik anak keturunan mereka agar
mengenal, beriman, dan beribadah dengan setia hanya kepada Allah SWT.
Dan Islam telah menjadikan sholat sebagai materi dasar yang pertama kali harus diajarkan dan dibiasakan oleh seorang muslim kepada anak-anak mereka.
Dan Islam telah menjadikan sholat sebagai materi dasar yang pertama kali harus diajarkan dan dibiasakan oleh seorang muslim kepada anak-anak mereka.
Kenapa
demikian..?
Hal
ini karena sholat merupakan tiangnya agama, dan tanpa terlebih dahulu
mendirikan tiang tersebut maka bangunan Islam tidak akan pernah dapat berdiri.
“Dan
perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam
mengerjakannya Kami tidak meminta rezeki kepadamu,
Kami-lah
yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang
bertakwa” (QS. Thahaa (20): 132)
Wajar
jika orangtua, terutama ayah untuk sibuk dalam urusan pekerjaannya guna
menafkahi anak-anak dan isterinya (keluarganya).
Namun
tidak wajar jika kesibukan tersebut akhirnya membuat mereka lupa untuk
mengajarkan dan menanamkan pendidikan Islam kepada anak-anak mereka.
Anak dan keluarga tidak hanya membutuhkan asupan jasmani semata, tapi juga membutuhkan asupan ruhani. Itulah yang saat ini banyak dilupakan oleh sebagian orangtua, mereka mengenyangkan perut anak dan keluarga mereka dengan materi dunia namun mereka melupakan mengisi perut ruhani anak dan keluarga mereka dengan ajaran Islam.
Anak dan keluarga tidak hanya membutuhkan asupan jasmani semata, tapi juga membutuhkan asupan ruhani. Itulah yang saat ini banyak dilupakan oleh sebagian orangtua, mereka mengenyangkan perut anak dan keluarga mereka dengan materi dunia namun mereka melupakan mengisi perut ruhani anak dan keluarga mereka dengan ajaran Islam.
Padahal,
jasmani dan ruhani adalah sepasang tanggung jawab yang harus diperlakukan
secara adil.
Ingatlah...
bahwa anak adalah amanat yang kelak akan dimintai pertanggung jawabannya.
Jangan sampai orangtua tidak dapat memberikan pertanggung jawaban lantaran terlena dengan mengejar kehidupan duniawi semata yang akhirnya akan menjerumuskannya dalam jurang kebinasaan.
Jangan sampai orangtua tidak dapat memberikan pertanggung jawaban lantaran terlena dengan mengejar kehidupan duniawi semata yang akhirnya akan menjerumuskannya dalam jurang kebinasaan.
Tanamkanlah
pendidikan Islam kepada anak sejak dini, mulai dari lingkungan keluarga.
Orangtua
tidak cukup hanya dengan memberikan contoh-contoh atau memberikan teladan saja,
tetapi ia juga harus mampu menjadi teladan bagi anak-anaknya secara islami.
Tags : ceritakisah islami, kisah islam, sejarah nabi muhammad, cerita cerita nyata, cerita islam, kisah islami, kisah cerita islam, cerita islami, kisah mengharukan cinta, teladan islam, kisah nyata islami, kisah inspiratif islami, kisah inspirasi islami, kisah teladan islam, kisah hikmah islami, cerita nabi, kisah kisah islami, kisah anak islami, cerita cerita nabi, cerita kisah nabi, cerita sejarah nabi, teladan islam, kisah teladan, kisah islam, kata kata mutiara, kata mutiara mutiara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar