Bismillaahirrahmaanirrahiim
Ardi berlalu begitu saja setelah ia membayar ongkos ojek yang ia tumpangi, jalannya tergesa-gesa. Yup, ia terburu-buru karena hampir terlambat masuk kelas, alasannya klasik, “MACET”. Dalam hatinya berkata beruntung ia terbantu oleh fasilitas ojek yang mahir berselap-selip diantara kerumunan kendaraan-kendaraan mewah Jakarta. Ups, tapi ia lupa sesuatu, berkata TERIMA KASIH pada pak ojek. Hal yang remeh memang, dan cenderung sering diremehkan oleh kebanyakan orang.....
Ardi berlalu begitu saja setelah ia membayar ongkos ojek yang ia tumpangi, jalannya tergesa-gesa. Yup, ia terburu-buru karena hampir terlambat masuk kelas, alasannya klasik, “MACET”. Dalam hatinya berkata beruntung ia terbantu oleh fasilitas ojek yang mahir berselap-selip diantara kerumunan kendaraan-kendaraan mewah Jakarta. Ups, tapi ia lupa sesuatu, berkata TERIMA KASIH pada pak ojek. Hal yang remeh memang, dan cenderung sering diremehkan oleh kebanyakan orang.....
Yuli,
seorang akhwat yang selalu sibuk dengan agenda-agendanya yang padat, datang
telat satu jam kerapat organisasi. Simple juga, hanya ucapkan
“Assalamu’alaikum” lalu duduk dengan manis di kerumunan teman-temannya tanpa
pernah berpikir untuk mengucapkan MAAF. Padahal ia termasuk orang yang
ditunggu-tunggu dalam rapat itu. Maklum dia adalah ketua sie acara yang
notabene harus selalu memberikan progress report yang berkala.
Irman
adalah seorang Presiden Mahasiswa di kampusnya. Ia termasuk orang yang lugas
dalam memberikan instruksi. “Anto, bawakan proposal yang harus saya
tandatangani keruangan saya”. “Rina, ketik surat ini dan secepatnya kirim!”
“Mas somay, pesen somay sepiring, gak make lama ya..!!” Wah, sangking lugasnya
ada sebuah kata berharga yang ia lupa. TOLONG.
Fenomena-fenomena
diatas sering kita temui di sekeliling kita. Mungkin bahkan tidak jauh-jauh,
kita juga sering melakukannya. Betul?
TERIMA
KASIH, atau bahasa aktivis gaulnya syukron, seringkali terlupa. Dalam surat Al
A’raaf ayat 58 Allah berfirman:
“Dan
tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah
yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami
mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang BERSYUKUR.”
Dalam
ayat ini Allah mengajarkan kita untuk berterimakasih atas semua yang kita
terima. Dalam psikologi, orang yang menerima ucapan “TERIMA KASIH” akan senang
dan merasa usahanya dihargai.
Kata
berikutnya yang jarang kita ucapkan adalah kata “MAAF”. Atau akrab disebut
“AFWAN…”.
“Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema’afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema’afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma’af) membayar (diat) kepada yang memberi ma’af dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat.” (QS. Al Baqarah:178)
Dalam ilmu psikologinya kata MAAF sangat efektif untuk meredam rasa kekesalan orang yang dirugikan. Kata MAAF pun sebaiknya dari hati yang tulus dan diiringi dengan senyum yang ikhlas.
“Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema’afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema’afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma’af) membayar (diat) kepada yang memberi ma’af dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat.” (QS. Al Baqarah:178)
Dalam ilmu psikologinya kata MAAF sangat efektif untuk meredam rasa kekesalan orang yang dirugikan. Kata MAAF pun sebaiknya dari hati yang tulus dan diiringi dengan senyum yang ikhlas.
Kata
terakhir yang sering terlupakan adalah kata “TOLONG”.
“Dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al Maaidah:2)
Dalam
ilmu psikologinya kata TOLONG adalah sebuah kata yang membuat orang yang
dimintai pertolongan merasa dibutuhkan dan merasa dipentingkan. Bagi sebagian
besar orang perasaan tersebut sangat membahagiakan hatinya. Apalagi kalau
diucapkan dengan lembut.
Maka
disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu. (QS. Ali ‘Imran:159.
Semoga Bermanfaat!
Tags : ceritakisah islami, kisah islam, sejarah nabi muhammad, cerita cerita nyata, cerita islam, kisah islami, kisah cerita islam, cerita islami, kisah mengharukan cinta, teladan islam, kisah nyata islami, kisah inspiratif islami, kisah inspirasi islami, kisah teladan islam, kisah hikmah islami, cerita nabi, kisah kisah islami, kisah anak islami, cerita cerita nabi, cerita kisah nabi, cerita sejarah nabi, teladan islam, kisah teladan, kisah islam, kata kata mutiara, kata mutiara mutiara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar