Dengan diiringi ribuan prajurit
Ratu Balqis penguasa negeri Saba datang
menemui Nabi Sulaiman di Palestina.
la benar-benar tercengang, tak
habis pikir, betapa hebat kerajaan Nabi Sulaiman. Negeri Saba tak ada artinya
dibanding kerajaan Nabi Sulaiman. Ratu Balqis merasa malu bila mengingat betapa
dahulu ia telah mengirim hadiah kepada
Nabi Sulaiman untuk melunakkan hatinya agar Sulaiman tidak menyerang Negeri
Saba...
Sebelum Ratu Balqis dating,
tahtanya sudah datang mendahuluinya. Nabi
Sulaiman bertanya : "Serupa
inikah tahta kerajaanmu ?" "Ya,
seperti kepunyaanku." kata Ratu Balqis seraya memeriksa singgasana tahta kerajaannya. Akhirnya ia yakin bahwa tahta itu memang miliknya sendiri walaupun sudah dirubah sedikit warnanya.
Kini bertambah yakinlah ia bahwa
Sulaiman itu seorang Nabi. Seorang
Rasul utusan Allah yang dikaruniai kekuasaan luar biasa besarnya sehingga mampu memindahkan tahta kerajaannya dalam tempo singkat.
Memang tahta itu milik Ratu
Balqis. Sulaiman telah dibantu anak buahnya
bernama Ashif bin Barkiya yaitu seorang yang memiliki ilmu dan hikmah.
Kemampuannya memindahkan tahta kerajaan Ratu Bulqis lebih cepat ketimbang kemampuan Jin Ifrit yang menjanjikan tahta itu pindah sebelum Nabi Sulaiman berdiri dari tempat duduknya.
Ashif bin Barkiya mampu
memindahkann tahta itu hanya dalam waktu satu
kedipan mata. Berkata Ratu Balqis : "Sesungguhnya saya telah mengetahui kekuasaan Allah dan kebenaran kenabianmu
sebelum ini. Yaitu tatkala datang burung Hud-Hud membawa surat darimu.
Sejak itu kami beriman. Yang
menghalang-halangi kami untuk menyatakan keimanan kami adalah karena kami hidup di tengah-tengah kaum yang sudah mendalam
kekufurannya. Itulah yang membuat kami menyembunyikan
keimanan kami hingga saat ini datang menghadap kepadamu."
Nabi Sulaiman tersenyum lalu
mempersilahkan Ratu Balqis memasuki
istananya. Lantai istana itu terbuat dari kaca tipis yang dibawahnya
dialiri air. Ratu Balqis mengira diajak masuk ke aliran sungai maka ia menyingkapkan kainnya sehingga tampaklah
betis kakinya.
Nabi Sulaiman segera
memberitahukan bahwa lantai itu terbuat dari kaca
putih yang tipis. Ratu Balqis tersipu malu. Serta merta ia bersujud dan menyatakan keimanannya kepadaAllah.
"Ya, Tuhanku, sesungguhnya
aku telah berbuat dzalim terhadap diriku dan
aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam."
Demikianlah akhirnya Ratu
Balqis menikah dengan Nabi Sulaiman dan
hidup berbahagia hingga akhir hayatnya.
Tags : cerita kisah
islami, kisah islam, sejarah nabi
muhammad, cerita cerita
nyata, cerita islam, kisah islami, kisah cerita
islam, cerita islami, kisah
mengharukan cinta, teladan islam, kisah nyata
islami, kisah
inspiratif islami, kisah
inspirasi islami, kisah teladan
islam, kisah hikmah
islami, cerita nabi, kisah kisah
islami, kisah anak
islami, cerita cerita
nabi, cerita kisah
nabi, cerita
sejarah nabi, teladan islam, kisah teladan, kisah islam, kata kata
mutiara, kata mutiara
mutiara
Nabi Sulaiman AS memang seorang panutan
BalasHapusTerima kasih antusiasi anda
BalasHapuscerita yang penuh hikmah
BalasHapusBANDUNG Paris van Java With Love: CETAK KARTU UNDANGAN (New Design)
Dear All@Terima kasih atas kunjungannya...
BalasHapus