Laman

Cerita Kisah Nabi Ibrahim as | Ibrahim Bergaul Dengan Kaumnya




Sesudah dewasa dan berita tentang pembunuhan bayi-bayi sudah sirna. Ibrahim diijinkan kedua orang tuanya keluar dari goa. Hidup di tengah-tengah masyarakat.

Kesedihan menggerogoti hatinya, ternyata masyarakat di sekitarnya sudah bobrok akal dan mentalnya. Akal pikiran mereka benar-benar sudah tumpul sehingga patung dan batu-batu bergambar mereka jadikan Tuhan yang di sembah-sembah....


Ayah Ibrahim sendiri adalah tukang pembuat patung yang di jual ke banyak masyarakat banyak. Dan ayahnya juga menyembah patung yang dibuatnya sendiri.

Ibrahim kemudian mengadu kepada Tuhan : “Ya Tuhan, aku sedang menderita, derita batin. Aku melihat kemungkaran dan kesesatan. Untuk apakah gerangan akal pikiran yang dikaruniakan Tuhan kepada mereka? Apakah akal pikiran itu hanya digunakan untuk mencari kekayaan dan berbuat kerusakan belaka. Oh Tuhanku, tunjukilah aku, kalau Tuhan tidak menunjuki aku, sungguh aku akan menjadi orang yang tersesat dan berbuat aniaya.”

Lalu Allah memberikan petunjuk kepadanya. Ia diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Ia diberi wahyu sehingga keyakinan tentang adanya Tuhan bukan sekedar kesimpulan akal pikirannya belaka melainkan berasal dari ketetapan Tuhan.

Allah mengajarkan segala rahasia yang ada dibalik alam nyata ini. Bahwa dibalik alam nyata ini ada juga alam ghaib. Setiap manusia yang mati kelak akan dibangkitkan lagi di alam akhirat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar