Laman

Cerita Kisah Nabi Ibrahim as | Ibrahim Menggunakan Akalnya Untuk Berpikir




Rasa ingin tahu merasuki jiwa Ibrahim. Selama ini ia hanya melihat bongkahan batu dan tanah di dalam goa. Ketika ibunya sedang pergi ke kota mecari makanan, ia pun mencoba keluar goa. Begitu menapakkan kakinya di luar goa, Ibrahim tercengang.

Ia benar-benar takjub melihat alam yang sangat luas. Gunung-gunung menjulang tinggi, langit biru terbentang luas, ombak laut berkejar-kejaran. Di siang hari ia melihat cerahnya mentari, di waktu malam ia melihat sinar bulan yang menerangi malam....


Sejak kecil Nabi Ibrahim sudah mendapat petunjuk dari Tuhan. Ia merasa heran melihat orang-orang yang menyembah patung, padahal patung-patung itu tidak bisa bicara, tak bisa melihat tak bisa mendengar dan tak bisa memberikan pertolongan.

“Mengapa mereka menyembah benda mati?” demikian pertanyaan yang timbul di benak Ibrahim.

Jika ia bertemu dengan unta, kambing dan domba-domba selalu bergolak pertanyaan dalam hatinya. Siapakah yang menciptakan semua itu?

Ibrahim ingin mencari siapakah yang berkuasa atas semua ini. Siapakah seharusnya yang pantas dijadikan Tuhan dan wajib disembahnya?

Ketika malam tiba, ia melihat bulan dan bintang. Namun bulan itu akhirnya tenggelam tak nampak lagi. Pada siang hari ia melihat matahari, namun disenja hari matahari itu juga tenggelam tak nampak lagi.

Ibrahim berkata dalam hatinya : “Aku tak suka bertuhan yang tenggelam itu.”

Akhirnya Ibrahim dapat menemukan kesimpulan. Akal pikirannya yang masih suci bersih itu memutuskan bahwa Tuhan adalah Yang Menciptakan semua alam ini. Berkata dalam hatinya : “Tuhanku adalah yang menciptakan langit dan bumi. Tuhanku yang menciptakan manusia, tetumbuhan, hewan dan apa saja yang terdapat di muka bumi ini.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar