Seorang pekerja pada
proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi. Pada suatu saat ia
harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang ada di bawahnya.
Pekerja itu
berteriak-teriak, tetapi temannya tidak dapat mendengarnya karena suara bising
dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga usahanya sia-sia saja.
....
....
Untuk menarik perhatian orang yang ada di bawahnya, ia mencoba melemparkan uang logam di depan orang tersebut. Orang itu berhenti bekerja, mengambil uang itu
lalu bekerja kembali. Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang keduapun
memperoleh hasil yang sama.
Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil
batu kecil lalu melemparkannya ke arah orang itu. Batu kecil itu tepat mengenai
kepala orang itu, dan karena merasa sakit, orang itu menengadah ke atas.
Sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesan pentingnya.
Allah kadang-kadang menggunakan
cobaan-cobaan ringan untuk membuat kita menengadah kepada-Nya. Seringkali Allah
melimpahi kita dengan rahmat, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita
menengadah kepadaNya. Karena itu, agar kita selalu mengingat kepadaNya, Allah
sering menjatuhkan “batu kecil” kepada kita.
Seandainya…Orang yang dilempari uang
logam itu “menyadari” bahwa uang tersebut “jatuh dari atas”, tentunya dia akan
menengadah ke atas sehingga pekerja tadi dapat menjatuhkan catatan pesan pentingnya
dan “tidak perlu” menjatuhkan “batu kecil” tsb.
Demikian juga dengan kita.
Seandainya setiap rahmat yang diberikan
Allah kepada kita, cukup mampu membuat kita menengadah kepadaNya. Tentunya
Allah tidak perlu menjatuhkan “batu kecil” kepada kita.
Tubuh kita, kesehatan kita, pengetahuan
dan ilmu yang ada di pikiran dan hati kita, harta kita, dan semua yang kita
anggap milik kita sesungguhnya adalah milik Allah, titipan Allah kepada kita.
Semua itu adalah rahmat yang diberikan
Allah kepada kita. Seyogyanya kita (kami dan Anda) cukup mampu untuk
“menengadah kepada-Nya” …. senantiasa bersyukur dan selalu ingat kepada
“catatan penting” dari Allah, yaitu berkewajiban mengamalkannya sehingga
“rahmat” tadi dapat bermanfaat bagi banyak orang.
Tags
: cerita kisah
islami, kisah
islam, sejarah
nabi muhammad, cerita
cerita nyata, cerita
islam, kisah
islami, kisah
cerita islam, cerita
islami, kisah
mengharukan cinta, teladan
islam, kisah
nyata islami, kisah
inspiratif islami, kisah
inspirasi islami, kisah
teladan islam, kisah
hikmah islami, cerita
nabi, kisah
kisah islami, kisah anak
islami, cerita
cerita nabi, cerita
kisah nabi, cerita
sejarah nabi, teladan
islam, kisah
teladan, kisah
islam, kata kata
mutiara, kata
mutiara mutiara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar