Iblis
meneruskan bujukannya, “Aku bersumpah di hadapan kalian. Demi Allah aku
sebenarnya hanya memberi nasihat, karena aku merasa kasihan pada kalian berdua.
Larangan Allah itu tak lain adalah supaya kalian tidak bisa hidup kekal di
surga ini.”
Hawa
yang terkena bujukan Iblis itu berkata kepada Adam. “Rupanya ia benar ucapan
Iblis itu. Ia telah bersumpah dengan nama Allah.”...
Hawa
yang lemah hatinya kemudian menghampiri pohon buah khuldi dan memetik buahnya.
Pada saat itu Adam dan Hawa, sedang merasa lelah, haus dan lapar. Terlebih
mendengar ucapan Iblis bahwa buah khuldi itu rasanya paling lezat di surga.
Keduanya pun lupa pada peringan Allah. Keduanya lalu memakan buah itu. Rasanya
memang lezat hingga keduanya lupa pada larangan Allah.
Allah
mencela perbuatan mereka dan berfirman : “Bukankah Aku telah melarang kamu
berdua medekati pohon itu, dan Aku katakan kepadamu; Sesungguhnya syetan iyu
adalah musuhmu yang nyata.”
Adam
dan Hawa sangat menyesal. Terlebih setelah memakan buah itu aurat mereka
terbuka. Mereka berlarian kesana kemari sembari menutupi auratnya dengan
dedaunan surga. Mereka sangat malu dan takut mendengar firman Allah.
Namun
akhirnya Adam dan Hawa sadar bahwa mereka tak mungkin dapat menyembunyikan diri
dari hadapan Allah Yang Maha Tahu.
Dengan
tertunduk malu, menyesal atas dosa yang telah dilakukan, Adam berkata, “Wahai
Tuhan Kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar
perintahMu, karena terkena bujukan Iblis, Jika Engkau tidak mengampuni kami dan
memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk golongan orang-orang
merugi.”
Tags : cerita kisah islami, kisah islam, sejarah nabi muhammad, cerita cerita nyata, cerita islam, kisah islami, kisah cerita islam, cerita islami, kisah mengharukan cinta, teladan islam, kisah nyata islami, kisah inspiratif islami, kisah inspirasi islami, kisah teladan islam, kisah hikmah islami, cerita nabi, kisah kisah islami, kisah anak islami, cerita cerita nabi, cerita kisah nabi, cerita sejarah nabi, teladan islam, kisah teladan, kisah islam, kata kata mutiara, kata mutiara mutiara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar