Laman

Kisah Teladan Islam| Kamu, Tulang Rusukku




Kisah yang penuh iktibar, semoga kita dapat mengambil pengajaran daripadanya.

WANITA: Menurut kamu, saya ini siapa?
LELAKI: (Berfikir sejenak, lalu menatap WANITA dengan pasti) Kamu, tulang rusukku! Kerana Allah melihat bahawa Adam kesepian. Saat Adam sedang lena tidur, Allah mengambil rusuk Adam dan menciptakan Hawa. Semua LELAKI mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hatinya….


Setelah menikah, pasangan itu mengalami masa yang indah dan manis untuk sementara.

Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kelelahan hidup yang ada. Hidup mereka menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain. Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas.

Pada suatu hari pada akhir sebuah pertengkaran WANITA lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak ‘Kamu tidak cinta saya lagi!!!’. LELAKI sangat membenci ketidakdewasaan WANITA dan secara spontan juga berteriak ‘Saya menyesali pernikahan ini! Kamu ternyata bukan tulang rusukku!!!’

Tiba-tiba WANITA terdiam, dan berdiri kaku untuk beberapa saat. LELAKI menyesali akan apa yang sudah dia katakan, tetapi seperti air yang telah tertumpah tidak mungkin untuk diambil kembali. Dengan berlinang air mata, WANITA kembali ke rumah dan mengambil barang-barangnya, bertekad untuk berpisah. ‘Kalau saya bukan tulang rusukmu, biarkan saya pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing’ .

Lima tahun berlalu.
LELAKI masih belum menikah, tetapi berusaha mencari kabar akan kehidupan WANITA. WANITA pernah ke luar negeri tetapi sudah kembali. Dia pernah menikah dengan seorang asing dan bercerai. LELAKI agak kecewa jika mengetahui WANITA tidak menunggu, sepertinya. Dan di tengah malam yang sunyi, dia meminum kopinya dan merasakan sakit di hatinya. Tetapi LELAKI tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan WANITA.

Suatu hari, mereka akhirnya bertemu kembali. Di airport, tempat di mana banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas.
LELAKI: Apa kabar?
WANITA: Baik… Kamu sudah menemui tulang rusukmu yang hilang?
LELAKI: Belum.
WANITA: Saya akan terbang ke New York dengan penerbangan berikut. Saya akan kembali 2 minggu lagi. Telepon saya kalau kamu ada waktu. Kamu tahu nombor telepon saya kan ? Tidak ada yang berubah.
WANITA tersenyum manis, berlalu mengucapkan ‘Selamat tinggal..’

Satu minggu kemudian, LELAKI menerima kabar WANITA adalah salah seorang korban Menara WTC. Malam itu, sekali lagi, LELAKI meneguk kopinya dan kembali merasakan sakit dihatinya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena WANITA, tulang rusuknya sendiri yang telah dengan bodohnya dia patahkan.

Kita melampiaskan 99% kemarahan walau kepada orang yang paling kita cintai. Dan akibatnya adalah penyesalan. Seringkali penyesalan itu datang di kemudiannya, akibatnya setelah kita menyadari kesalahan kita, semua sudah terlambat… Karena itu, jagalah dan sayangilah orang yang dicintai dengan sepenuh hati…

Sebelum mengucapkan sesuatu berfikirlah dahulu,apakah kata-kata yang kau ucapkan akan menyakiti orang yang dicintai? Kira merasakan akan menyakitinya, sebaiknya jangan pernah dikatakan. Karena semakin besar risiko untuk kehilangan orang yang dicintai. Jadi berpikirlah, apakah kata-kata yang akan diucapkan sebanding dengan akibat yang akan diterima??

Tak perlu mencari teman secantik BALQIS,
Jika diri tak seindah SULAIMAN,
Mengapa mengharap teman setampan YUSUF,
Jika kasih tak setulus ZULAIKHA,
Tak perlu diri menjadi seteguh IBRAHIM,
Jika tak sekuat SARAH,
Mengapa didamba teman hidup seistimewa KHADIJAH,
Jika diri tak sesempurna RASULULLAH SAW.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar