Laman

Cerita Nabi Ibrahim as | Ibrahim Hijrah Ke Mesir




Karena negeri Babilon tidak aman lagi bagi Ibrahim dan istrinya maka ia memutuskan untuk pindah ke Syam (Palestina). Bersama Luth yang kemudian juga menjadi Nabi dan beberapa pengikutnya ia meninggalkan Babilon.

Namun tidak berapa lama negeri Palestina diserang bahaya kelaparan dan oenyakit menular. Ibrahim dan pengikutnya kemudian pindah ke Mesir....


Mesir pada waktu itu diperintah oleh Raja yang kejam dan suka berbuat seenaknya. Raja Mesir suka merampas wanita-wanita cantik walaupun wanita itu bersuami.

Ketika Raja Mesir mendengar bahwa Sarah adalah perempuan yang cantik maka Ibrahim dan Sarah dipanggil menghadap. Ibrahim berdebar. Raja Mesir memang mempunyai kebiasaan aneh, yaitu merampas istri orang yang berwajah cantik sekedar untuk menunjukkan betapa besar kekuasaannya, tak seorang pun berani menghalangi perbuatannya.

Setelah menghadap Raja Mesir ia ditanya : “Siapakah perempuan itu?”

“Saudaraku, “Jawab Ibrahim, sengaja berbohong. Sebab jika ia berkata terus terang tentu ia akan dibunuh Raja Mesir dan istrinya akan dirampas.

Perbuatan Ibrahim ini menjadi kaidah, boleh berbohong dalam keadaan terdesak dan terancam bahaya.

Nabi Ibrahim dan istrinya boleh tinggal di istana. Pada suatu hari Sarah dapat menyembuhkan sakit Raja Mesir yaitu sepasang tangan Raja itu mengatup rapat tak dapat digerakkan. Atas jasanya itu Sarah kemudian diberi hadiah seorang budak perempuan bernama Hajar. Dan dengan ikhlas Hajar kemudian diberikan kepada Ibrahim untuk dijadikan istri.

Di Mesir, Ibrahim dapat hidup tentram dan makmur. Hartanya melimpah ruah. Tapi justru ini menjadi iri hati bagi penduduk asli Mesir. Maka Ibrahim kemudian memutuskan kembali ke Palestina. Sejak saat itu Palestina dijadikan tempat tinggalnya. Dijadikan tanah airnya dan dijadikan tempat untuk menyembah Allah.

Di negeri Palestina itu Hajar melahirkan seorang anak laki-laki bernama Ismail. Tak lama kemudian Sarah juga melahirkan anak laki-laki, dinamakan Ishak.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar