Pada sekitar bulan Oktober 1996 saya
baru mengontrak rumah di Perumnas III Bekasi Timur, dimana rumah tersebut
sebelumnya lama kosong dan yang punya pun bukan orang non muslim.
Ada kejadian yang mungkin ingin saya
sharing, yaitu setiap masuk waktu maghrib anak saya yang baru berumur 4 bulan
selalu menangis. "Kenapa ya dek ?" saya bertanya kepada isteriku.
"Iya kenapa ya? padahal sudah kenyang minum ASI, dan sedang tidur, tetapi
kalau masuk maghrib kenapa tiba-tiba menangis?" Akhirnya saya mencari tahu
dengan membaca buku “SIHIR DAN GANGGUUAN JIN DAN PENGOBATANNYA SECARA ISLAMI”
karya Syaikh WAHID ABDUSSALAM BALI diterbitkan oleh Robbani Press, akhirnya
saya mulai mengetahui bahwa anak saya diganggu jin....
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa
sallam telah bersabda:
“Bila hari telah senja laranglah
anak-anak keluar rumah, karena ketika itu setan berkeliaran. Dan bila sudah
masuk sebagian waktu malam maka biarkanlah mereka. Tutuplah pintu & sebut
nama Allah, karena setan tak dapat membuka pintu yang tertutup (dengan menyebut
nama Allah). Tutup semua kendi kalian dgn menyebut nama Allah & tutuplah
bejana kalian dgn menyebut nama Allah, sekalipun dgn membentangkan sesuatu di
atasnya, & padamkan lentera kalian (ketika hendak tidur).” (HR. Al-Bukhari
no. 5623 & Muslim no. 3756).
Akhirnya saya melarang isteri saya
keluar rumah dengan anakku bila menjelang maghrib, dan bila masuk rumah baca
doa dan waktu menutup baca nama Allah (basmalah).
Setelah itu anak saya masih juga
menangis bila masuk maghrib, berarti memang di rumah sudah ada jin yang
mengganggu. Akhirnya bila waktu maghrib masuk, isteri saya suruh membacakan Al
Quran di dekat bayinya dan saya shlat di masjid. Dan bila saya pulang, isteri
saya berhenti baca Al Quran anakku menangis lagi dengan keras, akhirnya saya
membacakan Al Quran juga saat isteriku shalat maghrib, dan anakku tidurny tidak
menangis, tapi tenang.
Setelah beberapa hari kemudian,
setelah saya pulang shalat maghrib, sesampai di rumah isteri saya ketakutan
karena bayinya menangis dengan suara orang dewas dan keras. Isteri saya
mengajak untuk mencari orang pinter. Saya tidak mau, apa gunanya kita berdoa
setiap shalat membaca "IYYAAKA NA'BUDU WA IYYAAKA NASTA'IIN" (HANYA
KEPADAMU AKU MENYEMBAH DAN HANYA KEPADAMU AKU MINTA PERTOLONGAN).
Karena saya sudah membaca buku
ruqyah di atas, saya mencoba menerapi sendiri. Isteri saya suruh berwudlu dan
harus menutup aurat, gambar-gambar di rumah harus di tutup biar malaikat mau
masuk ke rumah kita, karena pertolongan Allah memalui malaikat. Tetangga yang berdatangan
hanya boleh masuk yang memakai kerudung atau menutup aurat.
Saya memulai dengan membaca ta'awudz
(memohon perlindungan kepada Allah dari syaithan), kemudian membaca surat AL
FATIHAH, saya berusaha membaca dengan penuh penghayatan setiap makna ayat yang
dibaca... anak saya tetap menangis dengan suara tangisan orang dewasa.
Saya melanjutkan membaca surat AL
BAQARAH ayat 1-5... dan anak saya tetap menangis dengan suara tangisan orang
dewasa.
Dilanjutkan membaca AYAT KURSI dan
dua ayat sesudahnya... anak saya menangis dengan suara tangisan orang dewasa
semakin keras..
Selanjutnya saya membacakan 3 ayat
terakhir dari surat AL BAQARAH (ayat 284-286) anak saya tetap menangi dengan
suara tangisan orang dewasa..
Kemudian saya membaca surat AL
IKHALASH X3, setelah itu meniupkan ke kedua tangan saya dan saya usapkan ke
anak saya dari kepala sampai ke ujung kaki... anak saya yang berumur 4 bulan
menjerit ...dengan mata melotot dan suara yang keluar adalah suara orang
dewasa...
Saya lanjutkan membaca surat AL AL
FALAQ X3, setelah itu meniupkan ke kedua tangan saya dan saya usapkan ke anak
saya dari kepala sampai ke ujung kaki... anak saya menjerit LEBIH
KERAS...dengan mata melotot dan suara yang keluar adalah suara orang dewasa...
Subhanallah... saat itu saya takjub
dengan bacaan Al Quran...dan saya semakin yakin dan membaca surat AL ANNAAS X3,
setelah itu meniupkan ke kedua tangan saya dan saya usapkan ke anak saya dari
kepala ...BEGITU MENYENTUH KEPALA anak saya memberontak dan menjerit dengan
jeritan orang dewasa... saya lanjutkan diusapkan ke dada, perut, paha dan
jeritannya semakin keras... dan sampai ke ujung kaki... tiba-tiba anak saya
berhenti menjerit seperti radio dengan volume penuh dan tiba-tiba dimatikan
powernya.... anak saya BERUBAH dengan DRASTIS.... dari melotot matanya dan
berteriak kencang dengan suara orang dewasa... tiba-tiba setelah usapan tangan
saya di ujung kaki, anak saya sedang tertidur dengan pulas, ditepuk-tepuk
pipinya juga tidak bangun.
Sahabat Hikmah...
Ternyata yang menjerit itu adalah
jin yang mengganggu anak saya yang sedang tidur. Begitu mudahnya Allah
mendatangkan malaikatnya pada saat dibacakan Al Quran.
Tubuh saya bergetar, mata saya
menangis... subhanallah... saya saat itu baru saja merasakan dan semakin
meyakini bahwa yang saya baca barusan memang bukan tulisann manusia, dan saya
semakin yakin dengan Al Quran adalah wahyu Allah, dan Al Quran dapat
mendatangkan malaikat untuk melawan jin dan syaithan.
Rasulullah Muhammad shalallahu
'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Tidaklah sekali-kali sebuah kaum duduk
dengan berdzikir kepada Allah kecuali mereka akan dikelilingi malaikat dan akan
disirami rahmat dan akan turun kepada mereka ketenangan. Allah akan menyebutkan
tentang mereka pada malaikat yang ada di sisi-Nya” (HR. Muslim)
Setelah kejadian itu saya
memberanikan diri menolong tetangga yang mendapat gangguan jin. Saya meniru
syaikh wahid Abdussalam Baali dalam meruqyah adalah dengan mendakwahi jin dan
orang mendengarkannya, dengan dibacakan ayat-ayat Al Quran, dan saya
menganjurkan orang yang terkena gangguan jin untuk membaca wirid-wirid yang
diajarkan oleh Rasulullah, seperti wirid Al Ma'tsurat yang disusun oleh Syaikh
Hasan Al Banna pada waktu pagi dan petang. Karena syaithan akan datang lagi
bila kita tidak memagarinya dengan bacaan-bacaan Al Quran.
Saya menghimbau agar jangan meminta
tolong kepada dukun atau orang pintar yang mereka meminta tolong kepada jin .
Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh berkata, “Para ulama telah sepakat
bahwa tidak boleh isti’adzah (meminta perlindungan) kepada selain Allah.”
(Fathul Majid, hlm. 146, penerbit : Dar Ibni Hazm).
Allah Ta’ala memberitakan perbuatan
orang-orang jahiliyah itu di dalam firman-Nya,
“Dan bahwasannya ada beberapa orang
laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di
antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa (ketakutan).” (QS.
Al-Jin: 6).
Dalam Shahih Muslim disebutkan :
“Barangsiapa mendatangi dukun maka
tidak akan diterima shalatnya selama 40 hari.”
Ciri-ciri Dukun atau Penyihir
Berikut ini beberapa ciri dukun,
sehingga dengan mengetahui ciri-ciri tersebut, hendaknya kita berhati-hati bila
kita dapati ciri-ciri tersebut ada pada seseorang walaupun dia mengaku hanya
sebagai tukang pijat bahkan kyai. Di antara ciri tersebut :
1. Bertanya kepada yang sakit
tentang namanya, nama ibunya, atau semacamnya.
2. Meminta bekas-bekas si sakit baik
pakaian, sorban, sapu tangan, kaos, celana, atau sejenisnya dari sesuatu yang
biasa dipakai si sakit. Atau bisa juga meminta fotonya.
3. Terkadang meminta hewan dengan
sifat tertentu untuk disembelih tanpa menyebut nama Allah l, atau dalam rangka
diambil darahnya untuk kemudian dilumurkan pada tempat yang sakit pada
pasiennya, atau untuk dibuang di tempat kosong.
4. Menulis jampi-jampi dan mantra-mantra
yang memuat kesyirikan.
5. Membaca mantra atau jampi-jampi
yang tidak jelas.
6. Memberikan kepada si sakit kain,
kertas, atau sejenisnya, dan bergariskan kotak. Di dalamnya terdapat pula
huruf-huruf dan nomor-nomor.
7. Memerintahkan si sakit untuk
menjauh dari manusia beberapa saat tertentu di sebuah tempat yang gelap yang
tidak dimasuki sinar matahari.
8. Meminta si sakit untuk tidak
menyentuh air sebatas waktu tertentu, biasanya selama 40 hari.
9. Memberikan kepada si sakit
sesuatu untuk ditanam dalam tanah.
10. Memberikan kepada si sakit
sesuatu untuk dibakar dan mengasapi dirinya dengannya.
11. Terkadang mengabarkan kepada si
sakit tentang namanya, asal daerahnya, dan problem yang menyebabkan dia datang,
padahal belum diberitahu oleh si sakit.
12. Menuliskan untuk si sakit
huruf-huruf yang terputus-putus baik di kertas atau mangkok putih, lalu
menyuruh si sakit untuk meleburnya dengan air lantas meminumnya.
13. Terkadang menampakkan suatu
penghinaan kepada agama misal menyobek tulisan-tulisan ayat Al-Qur’an atau
menggunakannya pada sesuatu yang hina.
14. Mayoritas waktunya untuk
menyendiri dan menjauh dari orang-orang, karena dia lebih sering bersepi
bersama setannya yang membantunya dalam praktik perdukunan. (Kaifa Tatakhallas
minas Sihr)
Ini sekadar beberapa ciri dan bukan terbatas pada ini saja. Dengannya, seseorang dapat mengetahui bahwa orang tersebut adalah dukun atau penyihir, apapun nama dan julukannya walaupun terkadang berbalut label-label keagamaan semacam kyai atau ustadz.
Ini sekadar beberapa ciri dan bukan terbatas pada ini saja. Dengannya, seseorang dapat mengetahui bahwa orang tersebut adalah dukun atau penyihir, apapun nama dan julukannya walaupun terkadang berbalut label-label keagamaan semacam kyai atau ustadz.
Wallahu a'lam bishshawab, semoga
bermanfaat
Penceritaan yg baik. Salah satu rukun iman,'Beriman kepada kitab Allah'. Sebaiknya, beriman kpd kitab Allah karena kitab itu mengandungi kata-kata yang baik dari Allah. Itu adalah benar tetapi beriman kepada kitab atau ayat-ayat Allah adalah syirik, beriman hanya kepada Allah yang Maha Esa.
BalasHapusBeriman kpd ayat Allah kita akan mendewakan atau men"tuhan"kan ayat ALLAH, satu syirik yg amat halus kepada Allah.
Iblis, setan dan jin tidak akan tunduk kepada insan yang tidak tunduk kepada Allah. Tunduklah dan berserahlah dgn sebenar-benar keiman hanya kepada Allah Yang Satu.
Terima kasih Klinik Healty atas kunjungannya..siap berkunjung...
BalasHapus